coordinator@plastikdetox.com

Empowering small businesses to prevent waste

Langkah Sederhana Memulai Bisnis Kecil Minim Plastik

Posted February 3, 2021, 07:25 by Dwi


Sumber: PlastikDetox

“Jika ingin melakukan suatu perubahan, lakukanlah dari yang paling sederhana. Amati apa yang bisa dilakukan, meskipun kecil tapi niscaya akan berdampak besar ke depannya,” ujar Sri Novi Sagitarini, pemilik Warung Kecil Grup.

Sumber: PlastikDetox

Memiliki warung makan dengan konsep minim plastik menjadi tantangan sendiri bagi Novi. Ibu dua orang anak ini, kini memiliki tiga warung makan yang telah dirintisnya sejak 2011 yang berlokasi di Sanur dan Ubud, Bali. “Saya tak menyediakan plastik sekali pakai sejak awal warung saya dibuka. Meskipun saat itu belum ada peraturan pelarangan penggunaan plastik sekali pakai, tapi saya tetap nekat,” terang pemilik Warung Kecil Infinty, Warung Kecil dan The Green Window ini saat mengisi Webinar Di Balik Layar Perintis Bisnis Kecil Minim Plastik oleh PlastikDetox pada Minggu (24/1).

Novi yang gemar berpetualang sejak masih di bangku sekolah ini mengungkapkan, segala yang ia peroleh dari bisnis yang dijalani merupakan berkah dari alam. “Pernahkan kita berpikir bahwa uang yang kita hasilkan dari bisnis makanan ini bersumber dari alam sendiri?” tanya Novi. Maka itu, mengurangi pencemaran plastik ke alam menjadi tanggungjawab pebisnis juga.

Ada dua fokus utama yang Novi terapkan dalam bisnisnya yaitu pengurangan (reduce) dan reuse (penggunaan kembali). Kenapa tidak ada daur ulang (recycle)? Ya, karena Novi tak bisa melakukannya. “Misalkan ya, mengurangi plastik sekali pakai seperti sedotan, tas kresek, styrofoam dan air minum dalam kemasan. Kalau penggunaan kembali seperti jirigen sabun cuci yang bisa digunakan kembali, biasanya saya kasik pemulung,” terangnya.

Novi bercerita, tantangan terbesar dalam menerapkan bisnis minim plastik ini berada di konsumen. “Kita harus bisa berkomunikasi dengan konsumen agar mereka paham. Jangan takut kehilangan konsumen, karena secara tidak langsung, penerapan konsep ini akan mengundang konsumen yang benar-benar mendukung kita,” pesannya. Selain konsumen, staf juga perlu diberikan pelatihan terkait berkomunikasi dengan konsumen. Salah satunya dengan mengikuti pelatihan dari PlastikDetox.

Bisnis Alternatif
Bisnis toko dengan sistem isi ulang menjadi bisnis alternatif yang menjadi trend di kalangan orang yang ingin menerapkan gaya hidup ramah lingkungan. Biasanya bisnis ini muncul dari orang-orang yang tergerak untuk melakukan sebuah perubahan menuju lingkungan yang lebih baik. Lingkungan yang minim sampah plastik.

Salah satunya, Toko Organis YPBB di Bandung, Jawa Barat. Fatchur Rohman yang biasa dipanggil Fatih ini berperan sebagai bisnis developer di toko yang telah berdiri sejak 2014. 
Fatih mengaku banyak teman-teman aktivis bergerak mengurangi plastik sekali pakai melalui berbagai kegiatan. “Namun, masih sedikit yang tahu bagaimana menerapkannya ke dalam praktek bisnis. Kita harus memperhatikan poin-poin detail seperti pencatatan keuangan,” jelasnya.

Fatih juga membandingkan antara bisnis arus utama dengan bisnis alternatif dari segi sumber daya, pemasaran, operasional dan teknologi yang dipakai. “Kalau bisnis alternatif itu memakai sumber daya sesuai dengan kebutuhan. Ini berbeda dengan bisnis arus utama yang menggunakan sumber daya semaksimal mungkin untuk mendukung pertumbuhan bisnis,” jelasnya.

Jika dilihat lebih detail lagi, dalam berbisnis itu harus memperhatikan perilaku pelanggan dan perjalanan pelanggan dari segi pemasarannya. Fatih menambahkan, Toko Organis itu tidak hanya bicara tentang sumber daya manusia dan uang, tetapi juga bahan-bahan yang digunakan. “Toko Organis itu dibangun karena adanya kebutuhan dari masyarakat yang ingin konsumsi produk minim plastik,” imbuhnya.

Novi dan Fatih sebagai perintis dan pengelola bisnis kecil minim plastik ini selalu optimis dengan gerakan minim plastik yang dilakukan melalui bisnis bisa berdampak pada perilaku konsumen yang peduli lingkungan. Banyak hambatan dan rintangan yang dihadapi ketika menjalankan bisnis berbeda dari yang lain atau bisnis arus utama. Namun, ketekadan hati yang diimbangi dengan perhitungan strategi bisnis yang mumpuni dapat menggiring bisnis kecil minim plastik ini pelan-pelan dicari oleh masyarakat.

Editor dan Penulis: Luh De Dwi Jayanthi (Koordinator PlastikDetox)

 


Comments

There are no comments

 

Comments are disabled after three months