coordinator@plastikdetox.com

Empowering small businesses to prevent waste

Temu Tatap Muka Perdana Para Anggota PlastikDetox

Posted November 7, 2022, 07:51 by Sri Junantari


Peserta training tatap muka sedang berfoto bersama. Sumber: © PlastikDetox

Suara kendaraan kian berlalu-lalang di luar, sementara para kucing berkeliaran di dalam. Seakan mereka ingin bersaing dengan riuhnya peserta training anggota PlastikDetox yang berlangsung di Lanjoet Kopi, pada Selasa (1/11).

Tak disangka, dua tahun lamanya kami hanya bertemu di depan layar. Kini akhirnya kami training secara tatap muka. Training kali ini bertema, “Bisnis Resik, Minim Plastik” yang berlangsung dari pukul 13.30 - 15.30 WITA.

Kegiatan training diawali dengan sesi perkenalan masing-masing anggota dengan menjawab satu pertanyaan. Setelah itu kami membuat kesepakatan bersama termasuk tidak meletakkan ponsel kami di atas meja dan membuka hati dan pikiran untuk belajar dan bergembira. Sesi pertama training kali ini diisi dengan pemaparan materi bijak menggunakan plastik yang disajikan oleh Anna Sutanto selaku co-founder PlastikDetox.

Pada sesi kedua, Anna Sutanto memandu peserta untuk memasuki sesi Tur Dapur. Para peserta diminta membayangkan dapur tempat usahanya masing-masing dan mengingat kemasan plastik sekali pakai yang bisa dikurangi. Lantas para peserta saling mendiskusikan alternatif pengganti kemasan plastik sekali pakai yang hendak mereka kurangi. Kami senang sekali mendengar setiap anggota bercerita kalau tempat usaha mereka sudah maksimal mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Seperti staf Bono Coffee yang berinisiatif untuk menyampaikan ke pemilik usahanya untuk langganan minyak goreng isi ulang saja.

Sesi selanjutnya, Anna Sutanto menggiring para peserta untuk membentuk kelompok untuk memainkan sandiwara antara pelanggan dan staf pelaku usaha. Kelompok pertama memadukan antara perwakilan Trico Coffee dan Kopte Sanur yang memainkan lakon seorang pembeli yang mau membeli minuman dengan tumblernya untuk mengikuti program Tumbler Day. 

Kelompok kedua mempertemukan perwakilan Trico Coffee, The Lauk Pauk, dan Bono Coffee yang mencoba menirukan penjual dan pembeli yang hendak mencari produk isi ulang. Kelompok ketiga memasangkan tim PlastikDetox dengan perwakilan dari Lanjoet Kopi yang memainkan lakon cara menghadapi pembeli yang ngotot minta sedotan plastik sekali pakai.

Setiap tim diberi kesempatan untuk mendiskusikan skenarionya selama lima menit. Keseruan para peserta dimulai dari kebingungan hendak membawakan cerita yang seperti apa, hingga berkhayal segala kemungkinan yang bisa terjadi dari skenario yang disiapkan. 

Kehebohan para peserta terus berlanjut ketika mereka memainkan peran yang telah direncanakan di hadapan peserta training. Tak mau kalah bersaing, para peserta sampai memanfaatkan barang yang terpajang di bar Lanjoet Kopi sebagai properti. Lucunya, penulis mendapat pengalaman nyata kalau ternyata tidak mudah menghadapi pelanggan yang rewel minta sedotan plastik sekali pakai.

Sesi training ditutup dengan permainan benar atau salah – para peserta diminta menjawab pertanyaan yang telah disediakan. Kemudian peserta menerima hadiah yang telah disiapkan oleh tim PlastikDetox berupa handuk yang tidak dibungkus tetapi dipasangi pita sebagai pemanis. Tentu saja ada drama peserta yang ingin tukar hadiah dengan temannya karena keberatan dengan warna handuk yang diperolehnya. Sebelum beranjak dari Lanjoet Kopi, peserta diminta mengisi form evaluasi yang telah disiapkan dan berfoto bersama.

Secara umum training tatap muka perdana ini berjalan dengan baik. Para peserta memberi skor 4,6/5 untuk pelaksanaan training kali ini yang artinya sangat bagus. Para peserta juga mengatakan bahwa mereka merasa terkesan dengan sesi memainkan sandiwara menjadi pembeli dan penjual. 

Sebanyak 43% peserta merasa kagum dan 43% lainnya merasa tertantang setelah mengikuti pelaksanaan training kali ini. Pelaksanaan training kali ini memang jauh dari kata sempurna, tetapi kami sudah berusaha memaksimalkan sumber daya. Semoga di training selanjutnya bisa lebih seru lagi, ya. Sampai jumpa!

Penulis: Sri Junantari

Penyunting: Dwi Jayanthi


Comments

There are no comments

 

Comments are disabled after three months