coordinator@plastikdetox.com

Empowering small businesses to prevent waste

Kisah Relawan Ngayah Edukasi Pemedek di Pura Agung Besakih

Posted May 4, 2023, 06:16 by Sri Junantari

Pemedek yang sedang antre masuk ke dalam pura dengan membawa banten tanpa tas kresek di area Pura Agung Besakih, Sabtu (15/3). Sumber: ©Priyanka Atmadja

 

Setelah melewati perjalanan panjang dari Denpasar menuju Pura Agung Besakih dengan kemacetan di beberapa titik, tepat pada pukul 11.01 WITA kami sampai di area Besakih. Total tiga jam perjalanan kami tempuh dari Denpasar. Di hari ke-9 pelaksanaan Karya pada tanggal 15 April 2023, Pura Agung Besakih masih dipadati oleh pemedek dan pengunjung yang datang silih berganti.

Suasana persembahyangan di Pura Penataran Agung Besakih, Sabtu (15/3). Tampak para pemedek menunggu pemangku memercikan tirta (air suci) usai sembahyang. Sumber: ©Priyanka Atmadja

 

Sesampainya di Pura Agung Besakih, tiga orang relawan kami menyempatkan diri untuk melakukan persembahyangan terlebih dahulu dengan waktu yang sebelumnya kami perkirakan akan selesai tepat di jam bertugas kami, pukul 12.00 WITA. Namun dengan kondisi yang sangat ramai, kegiatan persembahyangan berlangsung lebih lama dari yang kami perkirakan. Sementara itu, dua relawan PlastikDetox yang tidak melakukan persembahyangan memutuskan untuk langsung berangkat bertugas di Terminal Kedungdung dengan menaiki shuttle gratis yang disediakan oleh Dinas Perhubungan.

 

Keadaan Terminal Kedungdung cukup luas dengan banyak kendaraan besar (bus, elf, dan lainnya) yang membawa pemedek dan pengunjung dari berbagai penjuru Bali. Dua relawan PlastikDetox itu memutuskan untuk berkeliling di area Terminal Kedungdung terlebih dahulu untuk melihat kondisi. Di sana juga sudah ada teman kami dari Griya Luhu dan Merah Putih Hijau yang sama-sama mengedukasi pemedek dan pengunjung.

 

Di area Terminal Kedundung, kami menemukan masih banyak penjual makanan yang tidak mengindahkan Peraturan Gubernur Bali Nomor 97 tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai. 

 

Di Terminal Kedungdung, relawan kami memutuskan untuk lebih memfokuskan mengedukasi para pemedek dan pengunjung yang baru tiba dan hendak pergi ke Margi Agung menggunakan layanan shuttle gratis yang disediakan. Tujuannya agar mereka lebih sadar bahwa mereka tidak diperkenankan menggunakan plastik sekali pakai dan mengingatkan bahwa semua sisa sarana upacara harus dibawa pulang kembali tanpa terkecuali.

 

Di kawasan Pura Agung Besakih, terdapat pengeras suara yang tanpa henti menghimbau pemedek, pengunjung, dan para pelaku UMKM. Beberapa hal yang disampaikan yaitu:

1) Pengunjung diwajibkan untuk membawa pulang semua sampah yang dihasilkan, 2) Pelaku UMKM dan kios dilarang keras menyediakan dan menggunakan tas kresek, sedotan plastik, styrofoam serta produk lain yang berbahan plastik sekali pakai, 3) Pengguna kios dilarang keras membuang sampah sembarang tempat dan menjaga kebersihan secara mandiri dan menerapkan pengelolaan sampah berbasis sumber, memilah sampah organik dan non-organik serta menjaga keasrian lokasi, 4) Pemedek atau pengunjung dilarang keras membawa atau menggunakan tas kresek, pipet plastik, styrofoam serta produk lain yang berbahan plastik sekali pakai, 5) Pemedek yang membawa sarana dilarang membuang sisa lungsuran di kawasan suci.

 

Fakta positif yang kami temukan selama bertugas di lapangan adalah hampir sebagian besar para pemedek dan pengunjung yang berada dalam pantauan kami di area keberangkatan menuju Margi Agung saat itu sudah menerapkan peraturan yang ditetapkan pemerintah mengenai larangan penggunaan plastik sekali pakai.

 

Tak hanya itu, kami cukup beruntung karena bertemu dengan staf Humas Provinsi Bali bersamaan dengan kunjungan Gubernur Provinsi Bali, I Wayan Koster. Kami mendapat kesempatan untuk memperkenalkan PlastikDetox dan menceritakan kegiatan yang kami lakukan pada hari itu. 

 

Dalam kegiatan ini masih ada yang belum berjalan dengan baik, yang bisa dijadikan pembelajaran untuk kegiatan serupa di masa yang akan datang, diantaranya:

  • Tidak adanya titik-titik lokasi dari pihak DKLH untuk tempat relawan in charge di area Terminal Kedungdung.

  • Masih banyak penjual makanan/minuman di area Terminal Kedungdung dan Pura Agung Besakih yang tetap menggunakan plastik sekali pakai.

Dan berikut adalah beberapa hal yang masih perlu ditingkatkan, yaitu:

  • Apresiasi dari pihak pengelola terhadap relawan dari komunitas sehingga saat edukasi pemedek dan pengunjung terlihat kompak dan saling dukung.

  • Penegakan peraturan agar dapat lebih ditegaskan oleh pihak yang berwenang, salah satunya bisa dengan memberlakukan denda untuk memberikan efek jera dan menyadarkan pemedek, pengunjung, serta UMKM di kawasan Pura Agung Besakih untuk tidak menggunakan plastik sekali pakai.

 

Penulis: Inthania Indah Meliana (Koordinator Strategic Engagement)

Penyunting: Dwi Jayanthi (Manajer)

Profil penulis: Inthania, pegiat di bidang MICE & Event, antusias dengan dengan gaya hidup minim sampah, berkesadaran & holistik. 

 

Comments

There are no comments

 

Comments are disabled after three months

Other News