coordinator@plastikdetox.com

Empowering small businesses to prevent waste

Inspirasi Rumah Ramah Lingkungan dari Bahan Daur Ulang

Posted April 5, 2018, 05:36 by Okky Sari

Setiap orang pasti menginginkan rumah dengan konsep dan desain terbaik. Tak jarang dari mereka yang memilih berkonsultasi untuk membangun rumah tersebut. Pernahkah terpikirkan untuk membuat rumah ramah lingkungan dengan bahan bangunan daur ulang? 

Di Bali terdapat sebuah perusahaan yang bergerak di bidang flooring dan decking yaitu Eco Smart. Perusahaan yang berlokasi di Jalan Sunset Road No. 1 Kuta ini, menyediakan bahan bangunan ramah lingkungan. Bahan daur ulang itu seperti kayu yang diambil dari kayu bekas lalu didaur ulang, tentu dengan kualitas yang terjamin. Eco Smart juga melayani konsultasi untuk desain bangunan seperti vila, hotel, dan lain-lain. 

Eco Smart menyediakan produk kayu yang dibuat dari campuran plastik dan serbuk kayu. Selain itu, ada meja dapur yang terbuat dari campuran pecahan botol kaca dan dekorasi ruangan dari limbah batok kelapa. Eco Smart juga menjual bahan perawatan kayu, seperti tung oil yang fungsinya sama seperti pelitur namun tanpa bahan kimia dan tidak beracun.

Eco Smart berkomitmen untuk melakukan bisnis yang berkelanjutan, misalnya dengan mengambil kayu dari sisa bangunan dengan kriteria usia kayu minimal sepuluh tahun. Selain itu, Eco Smart juga menggunakan bahan bambu dan kayu dari pohon karet. Kedua bahan tersebut bersifat ramah lingkungan dan memenuhi kebutuhan pembangunan berkelanjutan (sustainable construction). 
Seperti yang diketahui bahwa tanaman bambu dan pohon karet membutuhkan waktu yang relatif cepat untuk tumbuh. Untuk mendukung hal ini, Eco Smart bekerjasama dengan BONA dari Swedia yang berfokus pada finishing kayu dan juga bermitra dengan Kaltimber dari Bali yang berfokus pada reclaimed kayu bekas yang sudah terverifikasi sumbernya.

Eco Smart juga menawarkan efisiensi energi dan air untuk mewujudkan bangunan yang ramah lingkungan. Penggunaan energi yang tidak efisien akan berdampak buruk terhadap lingkungan. Mungkin saat ini kita masih bisa mengabaikannya, namun kita belum tahu seburuk apa dampaknya di masa depan. Perlu disadari bahwa kerusakan lingkungan tidak selalu bisa dibenahi dan walaupun bisa, akan membutuhkan waktu yang sangat lama. Sementara, generasi selanjutnya memiliki hak yang sama untuk hidup di bumi sebagai rumah yang nyaman untuk tempat tinggal. 

Berdasarkan data dari Panduan Praktis Penghematan Energi di Hotel oleh USAID tahun 2015, biaya energi yang dihabiskan oleh bangunan hotel bintang 4 dan 5 di Bali yaitu mencapai Rp 145.000 per hari. Hal tersebut didasari oleh fakta bahwa kecenderungan pola penggunaan energi di bangunan hotel tersebut sebanyak 63% dihabiskan untuk listrik PLN dan sisanya dihabiskan untuk LPG, diesel, gas alam, dan air.

Mungkin selama ini kita belum pernah terpikir atau kesulitan untuk membangun sebuah tempat yang ramah lingkungan. Dengan adanya Eco Smart, pelanggan mungkin mampu mewujudkan solusi bangunan yang hemat energi dan ramah lingkungan. Kepedulian dan kepekaan tentang masalah lingkungan harus mulai kita wujudkan dari sekarang. Untuk informasi lebih lanjut mengenai bangunan dengan konsep ramah lingkungan dan solusinya, silakan kunjungi www.littletreebali.com.

​Penulis : Purwaningdyah Ayu Saraswati
Universitas Atma Jaya Yogyakarta

 

 

Comments

There are no comments

 

Comments are disabled after three months

Other News