coordinator@plastikdetox.com

Empowering small businesses to prevent waste

​Wujudkan Idealisme Seni Melalui Sampah Plastik

Posted April 11, 2018, 04:05 by Okky Sari


Karya seni merupakan hal indah yang diciptakan melalui kreativitas manusia. Semua orang bisa menjadi pelaku seni dengan idealismenya masing-masing. Pelaku seni berkarya dengan ide dan kepentingannya masing-masing, begitu juga dengan penikmat seni yang dapat memilih karya seni yang hendak dinikmati. Tapi bagaimana jadinya bila seni dipadukan dengan isu lingkungan? Apa menariknya dari perpaduan unsur tersebut?

Di Bali terdapat sebuah wadah bagi para seniman yang memiliki kepedulian pada masalah sampah, yaitu TrashStock Festival. Wadah sekaligus gerakan ini diinisiasi oleh I Putu Hendra Arimbawa dan Julien Goalabré. Berangkat dari visi, misi dan kepedulian yang sama, mereka akhirnya memutuskan untuk menghadirkan sebuah wadah dan gerakan ini. TrashStock Festival pada akhirnya menjadi wadah dan gerakan bagi para seniman sekaligus menjadi medium untuk menyampaikan edukasi mengenai penanganan sampah plastik.

Hendra berpendapat bahwa sampah plastik merupakan masalah yang pelik di Indonesia, penanganan sampah plastik pun masih dirasa belum memadai. Harus ada edukasi untuk masalah penanganan sampah plastik yaitu melalui medium seni. Menurut Hendra, kesenian dipilih untuk menjembatani permasalahan ini karena seni adalah hal yang ringan untuk dikonsumsi dan tidak memerlukan teori yang rumit untuk menikmatinya.

Demi mewujudkan cita-cita tersebut, TrashStock Festival mengadakan acara tiap tahunnya yang sampai saat ini sudah memasuki tahun ketiga. Acara tersebut merupakan sebuah festival yang berupa pagelaran musik dan pameran lukisan dengan mengundang para seniman dan pelaku ekonomi kreatif. Karya yang ditampilkan pun memiliki tema mengenai isu lingkungan yang ada di Indonesia, khususnya di Bali. 

Pergerakan ini juga didukung dengan kesenian yang berkembang di Bali. “Orang Bali itu punya DNA seni, ada talenta dan potensi untuk menghasilkan karya seni yang kreatif terutama untuk membuat hal yang berbau tradisi,” jelas Hendra. Tema tahun ini juga terinspirasi dari kearifan lokal masyarakat Bali yaitu tradisi Tumpek Kandang. Tradisi ini merupakan bentuk apresiasi terhadap hewan-hewan. Berangkat dari hal ini, tema untuk TrashStock Festival 2018 dimaksudkan untuk hewan-hewan yang menjadi korban dari penanganan sampah plastik yang buruk di Indonesia.

Bulan April ini, TrashStock Festival akan melakukan launching untuk acaranya yang akan diadakan Agustus mendatang di Kulidan Kitchen, Gianyar. Selain itu, TrashStock Festival juga akan mengadakan open volunteer bagi siapa saja yang ingin terlibat dalam acara ini. TrashStock Festival memiliki acara dengan konsep amal yang nantinya akan disalurkan untuk kepentingan penanganan sampah di Bali, misalnya penanganan sampah di rumah tangga. Untuk bisa datang di acara ini, pengunjung bisa membayar Rp 20.000 atau bisa masuk secara gratis dengan membawa satu kilogram sampah plastik.

Pada akhirnya, Hendra menjelaskan bahwa secara filosofi orang Bali sudah memiliki kebudayaan dan kepercayaan yang berkaitan dengan lingkungan. Orang Bali memiliki keterikatan secara vertikal dengan Tuhan dan juga keterikatan secara horizontal dengan manusia dan lingkungan. Hal tersebutlah yang harus dijaga dan dilestarikan di tengah kehidupan modern sekarang.

Penulis : Purwaningdyah Ayu Saraswati
Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Comments

There are no comments

 

Comments are disabled after three months

Other News