coordinator@plastikdetox.com

Empowering small businesses to prevent waste

7 Tips Menjangkau Pelanggan untuk Usaha Isi Ulang

Posted February 3, 2022, 05:02 by Sri Junantari


Salah satu toko isi ulang di Bali yang menjual produk perlengkapan rumah tangga. Sumber foto: © Sri Junantari

Kemarin malam, saya sedang melihat-lihat newsletter dari editor lingkungan The Conversation. Ketika sampai di bagian Sekilas Riset dalam newsletter tersebut, mata saya terbelalak dan napas saya tertahan. Tertulis di sana, sekelompok ilmuwan menemukan jejak nanoplastik di Greenland dan Antartika.

Analisis para ilmuwan tersebut menunjukkan sebagian besar nanoplastik yang ditemukan di Greenland adalah polietilen (jamak digunakan untuk kantong plastik) dan partikel hasil hancurnya ban kendaraan (sektor transportasi). Di Antartika material terbanyak yang terdeteksi adalah Polietilen, yang disusul dengan polipropilen (material plastik untuk kemasan produk). Lebih lanjut dijelaskan juga, bahwa dugaan sementara sekelompok ilmuwan tersebut adalah polusi ini berembus sejak 50 tahun yang lalu ke Greenland dari kawasan Amerika Utara dan Asia. Sedangkan, kontaminasi nanoplastik di Antartika kemungkinan berasal dari arus laut. Jika tertarik, kamu dapat membaca hasil lengkap penelitian ilmuwan tersebut di jurnal Environmental Research.

Pikiran saya melalang buana, kalau nanoplastik saja sudah ditemukan di wilayah yang paling sedikit berpenghuni manusia di Bumi, jangan-jangan pada 2050 di lautan akan benar-benar lebih banyak sampah plastik dibandingkan ikan. Saya bergidik ngeri membayangkan selama ini kita sedang membangun peradaban sampah plastik. Saat itulah, mata saya tak sengaja menangkap kartu nama sebuah bisnis isi ulang (refill station) bahan perlengkapan rumah tangga yang menjadi harapan kita untuk mengurangi penggunaan kemasan plastik sekali pakai.

Belakangan ini bisnis isi ulang memang sedang naik daun, diawali dengan kemunculan Siklus Refill, Qyos, KoinPack di Jakarta, Hepi Circle di Surabaya dan masih banyak lagi. Di Bali sendiri, bisnis isi ulang juga mulai menjamur, mulai dari Refill Aja, Bali Refill Station hingga Isi Ulang Bali Refill Station. Uniknya, setiap bisnis mempunyai target pasar tersendiri, mempunyai sistem penjualan yang berbeda, meski tetap menuju satu tujuan yaitu mengurangi kemasan produk sekali pakai. Ada bisnis yang menjual produk industrial dalam satuan curah hingga yang juga menyediakan produk dengan klaim biodegradable.

Masalahnya kini, bagaimana cara bisnis isi ulang ini dapat menjangkau pelanggan dari berbagai kalangan? Apalagi di Bali banyak stigma bahwa produk minim plastik pastilah tidak ramah di kantong. Berikut ini tips memasarkan produk minim plastik ke masyarakat sekitar yang saya rangkum dari hasil menyaksikan talkshow yang diadakan oleh Asosiasi Zero Waste Indonesia.
 
1. Buatlah tokomu mempunyai jendela atau pintu yang besar.
Pastikan tokomu terlihat merakyat dan unik sehingga mengundang pembeli untuk datang ke tokomu. Hindari mendesain toko yang terlihat mewah.
 
2. Sediakan wadah untuk pembeli
Sediakan wadah yang dapat digunakan oleh pembeli yang tidak membawa wadah ketika berbelanja. Kamu dapat menggunakan botol bekas yang kamu kumpulkan dari pelanggan lain atau dari bisnis lain. Ingatkan pelanggan tersebut untuk mengembalikan botol yang dipinjamnya, ya.
 
3. Kenalan dengan pelanggan
Pastikan memanggil nama pelanggan yang sudah sering berbelanja di tempatmu. Luangkan waktu untuk berbincang dan berdiskusi tentang perkembangan pengurangan plastik yang dilakukan oleh pelanggan. Dari percakapan dengan pelanggan, kamu juga akan mengetahui bahan apa saja yang sebenarnya mereka perlukan tetapi belum kamu sediakan.
 
4. Promosikan bisnismu dari mulut ke mulut.
Kamu dapat meminta pelanggan yang berbelanja di bisnismu untuk membagikan pengalaman mereka menggunakan produkmu di media sosial mereka. Atau kamu bisa membuatkan kupon khusus jika pelanggan tersebut mengajak temannya berbelanja di tokomu, maka kamu akan memberikan hadiah khusus.
 
5. Siapkan diskon khusus
Diskon untuk member atau kegiatan ada hari peringatan tertentu. Pastikan bahwa kamu sudah mengalokasikan dana untuk pemberian diskon ini, ya. Kamu juga dapat memberikan harga khusus untuk pembelian dalam jumlah tertentu. Atau harga khusus untuk grup buying.
 
6. Promosikan bisnismu di media sosial.
Selain membuat konten penjualan yang menekankan produkmu, mulailah untuk membuat konten perkenalan dan konten branding. Konten perkenalan dapat diisi dengan 5 jenis produk yang sebenarnya dapat diisi ulang. Konten branding dapat memuat konten manfaat menggunakan produk isi ulang.
 
7. Berkolaborasilah dengan bisnis lainnya.
Ikuti webinar atau sesi diskusi dengan bisnis atau komunitas yang mendukung usaha isi ulang. Ini akan membantumu menemukan pelanggan baru atau menyuntikkan asupan energi pengurangan plastik dari orang lain.
 
Kamu punya tips lainnya yang dapat membantu usaha isi ulang untuk terus berkembang? Bagikan di kolom komentar, ya!

Penulis: Sri Junantari (relawan PlastikDetox)
Penyunting: Dwi Jayanthi (manajer PlastikDetox)

Comments

There are no comments

 

Comments are disabled after three months

Other News