coordinator@plastikdetox.com

Empowering small businesses to prevent waste

5 Alasan Ecly Pen adalah Solusi Terbaik untuk Mengurangi Limbah Plastik di Lingkungan Kampus

Posted May 31, 2023, 04:44 by Sri Junantari



Ilustrasi menulis dengan menggunakan Ecly Pen. Sumber: © stevehullphotography

Menurut Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2021, volume sampah di Indonesia mencapai 18,2 juta ton/tahun. Indonesia menjadi penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia setelah China. Situasi ini menuntut tindakan nyata untuk mengurangi limbah plastik, termasuk di lingkungan kampus.

Lingkungan sekolah dan kampus juga menjadi sumber limbah Alat Tulis Kantor (ATK), termasuk pulpen. Budaya "sekali pakai buang" dan jarangnya pulpen yang dapat digunakan berkali-kali menyebabkan banyaknya limbah pulpen. Selain itu, pulpen saat ini juga kurang baik bagi kesehatan penggunanya.

Dengan total penduduk sekitar 260 juta, diperkirakan lebih dari 70% penduduk Indonesia menggunakan pulpen. Hal ini menjadikan pulpen sebagai salah satu penyumbang limbah plastik yang signifikan, mencapai 12,5% dari total limbah plastik di Indonesia.

 

Menghadirkan Inovasi Pulpen Ramah Lingkungan

Ecly Pen adalah inovasi pulpen yang menggunakan bahan-bahan lokal, seperti bambu sebagai barrel pulpen isi ulang, serta ekstrak gambir dan arang tempurung kelapa sebagai bahan tinta. Dengan menggunakan bahan-bahan ini, Ecly Pen dapat mengurangi limbah plastik dan memiliki sifat terurai yang lebih cepat.

 

Memanfaatkan Kearifan Lokal untuk Mengurangi Limbah

Indonesia memiliki kearifan lokal yang beragam, salah satunya adalah bambu. Bambu merupakan tanaman yang tumbuh di berbagai daerah di Indonesia dan memiliki beragam manfaat. Dengan memanfaatkan bambu sebagai bahan dasar Ecly Pen, kita dapat mendukung upaya konservasi bambu dan mengurangi penggunaan plastik.

 

Potensi Ekonomi dan Ekologis Bambu

Bambu memiliki potensi ekonomi yang besar dalam mendorong perekonomian masyarakat di daerah pedesaan sebagai bahan kerajinan tangan. Selain itu, bambu juga memiliki manfaat ekologis, seperti meminimalkan dampak angin kencang, mencegah erosi, serta mencegah terjadinya tanah longsor.

 

Penggunaan Ekstrak Gambir dan Arang dalam Tinta

Ecly Pen menggunakan ekstrak gambir dan arang tempurung kelapa sebagai bahan tinta. Gambir mengandung senyawa tanin yang dapat digunakan sebagai pewarna tinta cetak, sedangkan arang kulit cempedak digunakan sebagai bahan dasar tinta ramah lingkungan.

 

Pengisian Ulang Tinta yang Mudah dan Terjangkau

Ecly Pen dirancang dengan sistem pengisian ulang tinta yang mudah dan terjangkau. Setelah pembelian pertama, pengisian ulang tinta hanya memerlukan biaya Rp500,00. Dengan adanya stasiun Ecly Pen di setiap fakultas di lingkungan kampus, mahasiswa dapat melakukan pengisian ulang tinta secara mandiri.

Dengan mengadopsi Ecly Pen sebagai pulpen utama di lingkungan kampus, kita dapat mengurangi limbah plastik, mendukung kearifan lokal, dan mendorong penggunaan bahan-bahan ramah lingkungan. Selain itu, Ecly Pen juga memberikan solusi ekonomis dan ekologis yang signifikan. Dengan langkah ini, lingkungan kampus akan menjadi lebih bersih dan berkelanjutan.

 

Penulis: Hotdi Gultom (Juara 1 Sayembara Menulis Kategori Mahasiswa)

Penyunting: Juli Sastrawan (Juri Sayembara Menulis)

 

Serangkaian Hari Bumi 2023, PlastikDetox menyelenggarakan Sayembara Menulis, sebuah kompetisi menulis esai bagi masyarakat umum dan mahasiswa. Sayembara ini bertemakan pencegahan sampah dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan kearifan lokal yang berlangsung pada 3-24 April 2023. Kompetisi ini melibatkan jurnalis, aktivis dan co-founder PlastikDetox sebagai dewan jurinya.

 

Sayembara Menulis tidak akan terlaksana tanpa dukungan dari Sponsor-Sponsor berikut.

 




 


Comments

There are no comments

 

Comments are disabled after three months

Other News