coordinator@plastikdetox.com

Empowering small businesses to prevent waste

Ironi Belanja Daring Di Tengah Masa Genting

Posted April 7, 2021, 06:06 by Dwi


Seorang wanita sedang memakai hand sanitizer di depan laptopnya. Sumber: freepik.com

Seluruh dunia sedang dihadapkan dengan situasi yang sulit karena adanya pandemi COVID-19. Pandemi ini telah memberikan dampak yang negatif dari segala sektor. Bukan hanya sektor kesehatan, tetapi semua sektor terdampak. Semua aktivitas yang dilakukan juga mengalami kendala karena adanya pembatasan aktivitas yang bertujuan untuk mencegah penularan virus yang semakin meluas.

Dengan adanya pembatasan aktivitas ini, masyarakat pun banyak yang dianjurkan untuk menjaga kebersihan tangan, menjaga jarak, bekerja di rumah, segala aktivitas dilakukan dirumah saja. Kegiatan yang biasanya dilakukan di luar rumah seperti berbelanja pun yang biasanya dilakukan secara rutin di pusat perbelanjaan harus dibatasi karena dapat memicu kerumunan. Masyarakat pun memilih untuk belanja daring dari rumah saja yang dapat dilakukan dengan mudah hanya dengan menggunakan gawai yang terhubung dengan marketplace.
Dengan berbelanja daring ini, ternyata membawa dampak yang positif untuk perekonomian, tetapi dengan berbelanja daring ini membawa dampak yang negatif bagi lingkungan. Ketika berbelanja daring, paket dibungkus dengan menggunakan plastik. Hal inilah yang menjadi penyebab meningkatnya sampah rumah tangga. Sampah plastik yang biasa digunakan adalah plastik kemasan, pembungkus, bubble wrap, selotip untuk menjaga paket tetap aman sampai di rumah konsumen.
 
Selain belanja daring di marketplace, dengan adanya pandemi ini, masyarakat menjadi lebih sering menggunakan jasa ojek daring dalam pembelian makanan. Hal ini juga membawa dampak yang positif terhadap perekonomian. Namun, dengan membeli makanan secara daring dapat meningkatkan volume sampah rumah tangga. Peningkatan ini dapat dipicu karena menggunakan pembungkus makanan yang menggunakan styrofoam, tas kertas, plastik kemasan, dan dus makanan.
 
Dengan adanya pandemi ini, kita juga diwajibkan untuk selalu memakai masker dan membawa hand sanitizer ketika bepergian keluar rumah. Hal ini merupakan salah satu anjuran yang diterapkan dalam protokol kesehatan. Ketika bepergian keluar rumah tentu saja kita akan melakukan banyak aktivitas yang dilakukan sekaligus. Dengan banyaknya aktivitas yang dilakukan maka semakin banyak pula hand sanitizer yang kita gunakan. 
 
Setelah menyentuh beberapa barang saat masa pandemi ini kita pasti secara refleks akan membersihkan tangan dengan hand sanitizer yang kita bawa. Penggunaan hand sanitizer yang meningkat juga memicu peningkatan volume sampah botol plastik. Dampak-dampak peningkatan sampah ini dapat disiasati dengan belanja daring ramah lingkungan, dengan mendukung penjual dan produk tanpa pembungkus plastik. Kita juga dapat melakukan aksi kecil dengan berinisiatif meminta pada penjual untuk mengurangi pembungkus plastik yang akan digunakan. 
 
Ketika kita membeli barang dengan jumlah yang besar dan banyak, kita dapat meminta pada penjual untuk menyatukan daftar belanja kita sehingga tidak akan membutuhkan banyak pembungkus plastik. Dalam mengikuti protokol kesehatan yang berlaku, seperti membersihkan tangan dengan hand sanitizer yang memicu peningkatan sampah botol plastik. Hal ini dapat kita siasati dengan menggunakan hand sanitizer yang dapat diisi ulang sehingga tidak terus menerus mengganti botol plastik yang dapat memicu peningkatan volume sampah.
 
Penulis: Ni Luh Putu Sri Mayoni (relawan PlastikDetox)
Editor: Luh De Dwi Jayanthi (koordinator PlastikDetox)

 


Comments

There are no comments

 

Comments are disabled after three months

Other News