coordinator@plastikdetox.com

Empowering small businesses to prevent waste

Sampah Plastik Menjadi Bumerang Bagi Lingkungan

Posted April 6, 2021, 08:48 by Dwi

Seekor penyu terjebak di tumpukan sampah laut. Sumber: granthaminstitute.atavist.com

Plastik memiliki sifat yang ringan, murah, dan kuat, sehingga masyarakat menjadi nyaman saat menggunakan plastik dalam kehidupan sehari-hari. Keberadaan plastik pada awalnya digunakan sebagai pengganti pembungkus alami agar tidak mengurangi sumber daya alam kini menjadi bumerang bagi lingkungan.


Plastik memiliki sifat yang ringan, murah, dan kuat, sehingga masyarakat menjadi nyaman saat menggunakan plastik dalam kehidupan sehari-hari. Keberadaan plastik pada awalnya digunakan sebagai pengganti pembungkus alami agar tidak mengurangi sumber daya alam kini menjadi bumerang bagi lingkungan.

Berdasarkan penelitian Jambeck et al, 2015, tingginya produksi dan konsumsi plastik di Indonesia menjadikan negara sebagai penyumbang sampah plastik terbesar ke laut pada urutan kedua setelah China yaitu, mencapai 0.48-1.29 juta metrik ton/tahun. 

Penelitian juga dilakukan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), menunjukkan sebanyak 0.27 juta hingga 0.59 juta ton sampah masuk ke laut Indonesia selama kurun waktu 2018, yang didominasi oleh sampah plastik. Sampah plastik sangat berisiko merusak ekosistem khususnya ekosistem laut, karena umumnya sampah plastik di daratan ketika masuk ke dalam perairan akan terbawa oleh arus hingga menuju ke lautan.

Laut yang merupakan sumber dan kekayaan alam yang sangat melimpah merupakan anugerah tak ternilai yang dimiliki Indonesia. Bayangkan apabila sampah plastik yang dihasilkan di daratan masuk ke perairan tentunya akan menjadi ancaman bagi ekosistem yang berada di dalamnya. Saat ini, kelestarian laut dan manfaatnya sudah cukup terancam dengan keberadaan sampah laut. 

Terumbu karang yang membantu dalam pengurangan gas karbon di udara serta ikan yang menjadi salah satu kebutuhan pangan manusia juga terancam dengan keberadaan sampah plastik. Oleh karena itu, saat ini diperlukan upaya-upaya dalam pengurangan sampah plastik khususnya penggunaan sampah plastik sekali pakai. Manusia hanya menggunakan plastik sekali pakai contohnya kantong plastik kurang dari 5 menit namun dampak yang diakibatkan setelah penggunaan kantong plastik tersebut dapat mencapai ratusan tahun. Sudah saatnya kita berubah dan mencari alternatif dan solusi lain dalam upaya pengurangan plastik sekali pakai.

Banyak sekali solusi yang dapat diterapkan dalam upaya mengendalikan arus masalah dari sampah plastik selain harus diterapkannya regulasi oleh pemerintah, solusi seperti penggunaan tas guna ulang yang ramah lingkungan, melakukan green lifestyle, menyediakan produk-produk ramah lingkungan, dan berbagai macam upaya lainnya yang dapat dilakukan, sehingga kita tidak harus selalu melakukan daur ulang, karena mencegah lebih baik daripada mendaur ulang. 

Dibutuhkan sikap konsisten dan saling mempengaruhi baik untuk individu maupun masyarakat sehingga dapat mencegah bocornya sampah plastik dan dapat menekan produksi plastik di pabrik. Selain itu juga setiap elemen ataupun pemangku kepentingan harus saling bekerja sama dalam menyelesaikan masalah bersama ini sehingga dapat saling mengisi kekurangan dari masing-masing elemen yang ada.

Penulis: Satria Wira Perdana (relawan PlastikDetox)
Editor: Luh De Dwi Jayanthi (Koordinator PlastikDetox)

Comments

There are no comments

 

Comments are disabled after three months

Other News